Mengenai Saya

Foto saya
Hai sobat-sobat terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Selamat bergabung dalam Blog Catatan Khotbah Kristen, Catatan Kesaksian Harian dan Catatan Sekolah Minggu. Kami juga mengundang Saudara/i untuk tergabung dalam Facebook Diberkati N Memberkati (Sebuah forum untuk kita saling berbagi berkat, kesaksian, pengalaman dalam Tuhan Yesus, menguatkan & dikuatkan satu sama lain, semua untuk kemuliaan-NYA). Tuhan Yesus Memberkati dan Mengasihi Saudara/i :) Bagi Saudara/i yang rindu untuk menghubungi kami, baik untuk memberikan kesaksian/ memerlukan dukungan Doa, silahkan e-mail ke: diberkatinmemberkati@gmail.com - (Jesus Christ is my All in All... He is Real... He Loves Us So Much.... Yohanes 14 : 6, Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Yohanes 3:16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya (Tuhan Yesus Kristus) tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal).

Sabtu, 05 April 2014

Kembali Kepada Kasih Mula-Mula kepada TUHAN - Pdt. Minarto Jonathan



Yohanes 4:23-24, 
"Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Sebuah pesawat bisa terbang karena pesawat tersebut mengikuti hukum alam dan hukum fisika yang ada, demikian juga kalau kita tidak mengikuti hukum penyembahan yang benar di hadapan TUHAN, maka penyembahan kita tidak menjadi dupa yang harum bagi TUHAN.

TUHAN hadir bukan karena sound system yang hebat. Seseorang rohani bukan karena mengangkat tangan paling tinggi ketika menyanyi di dalam Gereja.

1. Penyembahan berbicara keintiman dengan TUHAN.

Wahyu 2:2-5, "Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau telah sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat."

Keintiman tidak diukur dari kegiatan, aktivitas, kesibukan kita sebagai orang Kristen, sebagai hamba TUHAN, sebagai pendoa syafaat, sebagai pemimpin pujian, dll.

Semua itu bisa menipu.

Jemaat di Efesus dalam Wahyu 2 itu sudah tekun melayani, sabar, tahan menderita, secara moral juga baik, tapi mereka dicela oleh TUHAN, karena.... mereka meninggalkan kasih yang mula-mula.

Bila Saudara tahu berdoa, saat teduh, mezbah keluarga itu sangat penting, tapi dengan sengaja, kita tinggalkan semua itu karena kesibukan-kesibukan yang kita miliki = inilah arti meninggalkan kasih yang mula-mula.

Ketika bangun dari tempat tidur yang kau pikirkan bukan Doa berlutut di kaki TUHAN, tapi rencana untuk ini itu, tender ini itu yang begitu banyak, inilah permainan iblis untuk menyibukkan saudara.

Berbicara menjadi penyembah yang benar :
* saudara tidak bisa kasih waktu sisa untuk TUHAN
* saudara tidak bisa hanya menyembah di dalam Gereja seminggu sekali

Ingin mengalami semua pintu mujizat dibuka TUHAN di tahun ini untuk kita? jadilah Penyembah yang Benar.

2. Penyembah yang Benar sangat berkaitan dengan Kekudusan

Iblis tidak bisa menyerupai TUHAN dalam hal kekudusan.

Untuk itu iblis berusaha melempari anak-anak TUHAN dengan hal-hal yang tidak kudus, seperti zinah, amarah, kebencian, curiga. 

Siapa yang jauh dari TUHAN akan jadi bulan-bulanan iblis

Kalau ini terjadi, sangat disayangkan, kita ga tahu kapan TUHAN panggil kita pulang.

Jangan sampai TUHAN panggil kita dan kita sedang berbuat dosa.

TUHAN perintahkan kita untuk masuk melalui pintu yang sesak itu.

Kesibukan adalah senjata yang paling banyak digunakan iblis akhir-akhir ini.

Banyak yang datang Ibadah tapi masih hidup dalam dosa, ingat TUHAN sangat tahu kapan kita jatuh dalam dosa dan kapan kita sengaja berbuat dosa.

Jangan lagi main-main dengan dosa, TUHAN akan bongkar dosamu, cepat bertobat dibanding dibongkar di depan umum.

Siapa yang keluar dari kasih karunia TUHAN menjadi santapan iblis.

Jangan kira berbuat dosa lalu bertobat dan selesai, tuduhan iblis sering menyerang hati nurani anda, kamu ini sudah ini itu, mantan ini itu...

Tapi datanglah pada Bapa di Surga saat ini, Ia menerima kita apa adanya, selagi masih ada waktu, kembalilah kepada kasih yang mula-mula.

Kalau kita tidak mau bertobat, TUHAN akan datang dan mengambil kaki dian kita, Kaki dian adalah Hadirat TUHAN. 

Mungkin anda lihat dalam kebaktian, orang lain dijamah TUHAN, tapi koq saya tidak rasa apa-apa? Kaki dian sudah beranjak dari mu.

Kalau anda pikir Doa setiap hari 10 menit sudah cukup membuat anda intim dengan TUHAN, itu belum. 

Apakah anda merasakan Hadirat TUHAN dan gairah dalam menyembah TUHAN? Atau hanya sekedar menyanyikan lagu-lagu penyembahan?

Jadilah seperti anak kecil dalam menyembah TUHAN.

Roh Kudus mengingatkan anak-anakKu selama ini sudah banyak yang jauh dari padaKu, hati mereka jauh dan ditutup dengan banyak dosa.

Jadilah penyembah yang benar, kembalilah pada kasih mula-mula Anda kepada TUHAN YESUS. 

Tuhan Yesus Memberkati. 


Bukan dengan barang fana
Kau membayar dosaku
Dengan darah yang mahal
Tiada noda dan cela

Bukan dengan emas perak
Kau menebus diriku
Oleh segenap Kasih
Dan pengorbananMu

[Reff:]
Kutelah mati... dan tinggalkan...
Cara hidupku yang lama..
Semuanya sia-sia, dan tak berarti..lagi..
Hidup ini.. kuletakkan...
Pada mezbahMu ya Tuhan...
Jadilah padaku seperti yang Kau Ingini..

Khotbah Minggu, 30 Maret 2014
GBI Baranangsiang 
Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar